icon

Butuh Informasi?

0254-220158

Email Kami

pendidikanbahasainggriss1@binabangsa.ac.id

English Language Education and Indonesian Language and Literature Education organized an International Seminar on Indonesian Language for Foreign Speakers (BIPA): Language, Culture, and Entrepreneurship

English Language Education and Indonesian Language and Literature Education organized an International Seminar on Indonesian Language for Foreign Speakers (BIPA): Language, Culture, and Entrepreneurship

English Language Education and Indonesian Language and Literature Education organized an International Seminar on Indonesian Language for Foreign Speakers (BIPA): Language, Culture, and Entrepreneurship

English Language Education and Indonesian Language and Literature Education organized an International Seminar on Indonesian Language for Foreign Speakers (BIPA): Language, Culture, and Entrepreneurship

 

 

In order to prepare graduates who are not only teachers, the English Education and Indonesian Language and Literature Education Study Programs held an international seminar with the theme Indonesian for Speakers of Foreign Languages (BIPA): Language, Culture, and Entrepreneurship. This seminar was motivated by the fact that Indonesian is currently the world's public language after being designated by UNESCO to be the official language used in UN sessions. 

 

Not only that, the use of Indonesian is currently being proposed in a regional regulation (PERDA) so that foreign workers in Banten province use Indonesian as the language used every day. And not only that, in the city of Cilegon, a mayor's regulation (PERWAL) is also being proposed on this matter, because in the steel city there are 100 factories that have foreign workers. Meanwhile, the BIPA class that has been running in the steel city is at PT Krakatau Posco. The company has been running both in terms of learning and assessment of Indonesian language proficiency.

 

Hilman, as the head of the English Education study program, said in his remarks that in addition to preparing graduates, we at Bina Bangsa University prepare ourselves to accept student exchanges from overseas campuses, both in Southeast Asia and globally. Meanwhile, the speech of the vice rector 1 of Bina Bangsa University also conveyed the importance of producing Education students who are broadly in their field of work, by not only being teachers but many other things, and one of them is an instructor. 

 

In the seminar, as a speaker from Pakistan, Mrs. Hafiza Sana Mansoor, a lecturer in English Education at Southern Punjab, who was also a BIPA student, said that in language has a close relationship with culture. Language and culture mirror each other on people's habits, daily life behavior and patterns in society.

 

Meanwhile, Hafizullah Mosavi a Former Accounting Lecturer at Alborz Institute in Afghanistan, who was present as the second speaker, conveyed that Indonesian language learning is different from other language learning in which there are no tenses. Hafizullah Mosavi is also a BIPA learner who shares his experience of learning Indonesian.

 

As the third speaker, Mrs. Uswatun Hasanah, a Lecturer of English Education and as a BIPA teacher at OHIO University, America,. She said that BIPA teachers must also be equipped with English skills or vice versa, so that their teaching can provide convenience and also introduce the culture in Indonesia.

 

In the seminar, there was also a sharing session, which was attended as a speaker, Mr. Dr. Fuad Abdul Baqi, a lecturer in English Education at Bina Bangsa University and the founder of the English course, British American Course (BAC), the first and largest course institution in the Lebak area, Banten, who said that it is important  for students to be independent and entrepreneurial according to the focus of their studies. Also present were 3 Thai students who were BIPA students last year and shared their experiences learning Indonesian or being BIPA students.

 

 

Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) menyelenggarakan Seminar Internasional tentang Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA): Bahasa, Budaya, dan Kewirausahaan

 

Dalam rangka mempersiapkan lulusan yang tidak hanya sebagai guru, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia menyelenggarkan seminar internasional dengan tema Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA): Bahasa, Budaya, dan Kewirausahaan. Seminar ini dilatarbelakangi Bahasa Indonesia saat ini menjadi atensi publik dunia setelah ditetapkan UNESCO menjadi Bahasa resmi yang digunakan dalam siding PBB. 

 

Tidak hanya itu, Penggunaan Bahasa Indonesia saat ini sedang diajukan dalam peraturan daerah (PERDA) agar para pekerja asing yang ada di provinsi Banten menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang digunakan setiap harinya. Dan tidak hanya itu, di kota Cilegon pun sedang diajukan peraturan walikota (PERWAL) tentang hal tersebut, dikarenakan di kota baja tersebut ada 100an pabrik yang memiliki tenaga kerja asing. Sementara itu, kelas BIPA yang sudah berjalan di kota baja tersebut, ada di PT. Krakatau Posco. Di Perusahaan tersebut sudah berjalan baik secara pembelajaran dan penilaian Kemahiran berbahasa Indonesia.

 

Hilman, sebagai ketua program studi Pendidikan Bahasa Inggris, dalam sambutannya menyampaikan bahwa selain kita mempersiapkan lulusan, kami pun di Universitas Bina Bangsa mempersiapkan diri untuk menerima pertukaran mahasiswa dari kampus luar negeri, baik di Asia Tenggara, Asia dan global. Sementara itu, sambutan bapak wakil rektor 1 Universitas Bina Bangsa turut menyampaikan pentingnya melahirkan mahasiswa Pendidikan yang secara luas dalam bidang pekerjaannya, dengan tidak hanya menjadi guru, melainkan banyak hal, dan salah satunya instruktur 

 

Dalam seminar tersebut, sebagai pembicara dari Pakistan, ibu Hafiza Sana Mansoor, seorang dosen Pendidikan Bahasa Inggris di Southern Punjab, yang juga pernah menjadi mahasiswa BIPA, menyampaikan bahwa dalam Bahasa ada hubungan yang erat dengan budaya. Bahasa dan Budaya menjadi cermin satu sama lain terhadap kebiasaan masyarakat, perilaku kehidupan sehari-hari dan pola di dalam masyarakat.

 

Sementara itu, Hafizullah Mosavi selaku Former Accounting Lecturer at Alborz Institute di Afghanistan yang hadir sebagai pembicara kedua menyampaikan Pembelajaran Bahasa Indonesia berbeda dengan pembelajaran Bahasa lainnya yang mana tidak adanya tenses. Hafizullah Mosavi juga sebagai pembelajar BIPA yang menceritakan pengalamannya belajar Bahasa Indonesia.

 

Sebagai pembicara ketiga, yaitu ibu Uswatun Hasanah, seorang Dosen Pendidikan Bahasa Inggris dan sebagai pengajar BIPA di OHIO University, Amerika. Ia menyampaikan bahwa pengajar BIPA juga harus dibekali kemampuan Bahasa Inggris ataupun sebaliknya, agar dalam pengajarannya mampu memberikan kemudahan serta juga memperkenalkan kebudayaan yang ada di Indonesia.

 

Dalam seminar tersebut juga, terdapat sharing session yang dihadiri sebagai pembicara yaitu Bapak Dr. Fuad Abdul Baqi, selaku dosen Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Bina Bangsa dan pendiri kursus Bahasa Inggris, British American Course (BAC), Lembaga kursus pertama dan terbesar di daerah Lebak, Banten yang menyampaikan bahwa pentingnya mahasiswa untuk berdikari dan berwirausaha sesuai fokus pada kuliahnya. Hadir juga 3 mahasiswa Thailand yang sebagai mahasiswa BIPA tahun lalu yang menceritakan pengalamannya belajar Bahasa Indonesia atau menjadi mahasiswa BIPA.